Monday, November 27, 2023

Misteri Hutan Batu: Novel Anak Tentang Misteri dan Petualangan Tiga Sekawan


Apa sih manfaat membaca cerita misteri bagi anak?

Di zaman ini dimana gadget menjadi teman bermain, buku menjadi kurang menarik bagi anak. Tapi banyak juga orang tua yang tetap menumbuhkan minat baca anak dengan mendongengkan sebelum tidur, atau berlangganan buku-buku anak dengan ilustrasi dan cerita yang menarik. Mulai dari yang bertema agama, sekolah dan keluarga. Lalu dari sekian banyak buku dengan tema yang aman-aman saja, mengapa perlu membaca buku misteri? Bagaimana jika anak tumbuh jadi penakut? Oh no! 

Cerita misteri menjadi suatu daya tarik sendiri untuk anak. Seperti yang kita sadari bahwa anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan buku misteri bisa jadi langkah awal untuk menumbuhkan kecintaan mereka pada budaya membaca. Rasa ingin tahu akan membuat mereka bertahan pada bacaan dan melatih fokus mendata informasi. Selama mengikuti alur cerita beragam pertanyaan dan prediksi akan muncul sebagai upaya menebak endingnya. Di sini terlihat bahwa skill dalam pemecahan masalah atau problem solving yang tentunya terkait dengan kemampuan berpikir kritis akan terlatih. Bonusnya, ketika merasa jawaban atau tebakan mereka benar maka secara alami rasa percaya diri menguat dalam diri anak. Lalu bagaimana jika salah tebak ending? Apa mereka akan down dan sedih? No, kemungkinan besar justru terjadi refleksi dan anak jadi belajar untuk berpikir dan memandang masalah dari beberapa sudut pandang. 

Tentang Buku Misteri Hutan Batu

Nah kali ini, hasil gentayangan di iPusnas nemu seri Petualangan Jack Bolin yang ditulis oleh Witaru Emi. Sebuah novel anak yang bertema misteri dan petualangan. Review seri pertamanya yang berjudul Misteri Hantu Merah aku tulis di Paberland ya, baca aja. Nah buku Misteri Hutan Batu ini adalah petualangan kedua dari Jack dan dua sahabatnya yakni Lin dan Bobol dalam mengungkap misteri yang terselubung di Hutan Batu. Bab pertama novel ini menurutku oke banget dalam mencuri perhatian anak untuk lanjut membacanya.

Petualangan Jack, Bobol dan Lin kali ini adalah mengungkap misteri mengamuknya sosok Suminten di Hutan Batu. Pertemuan pertama Jack dengan Suminten meninggalkan rasa penasaran di kepala jack. Ia beberapa lama terus bertanya-tanya apakah Suminten adalah hantu atau bukan. Memanfaatkan rasa penasaran Jack, Lin membuat sebuah ‘jebakan’ agar Jack ikut serta dalam Lomba reog mewakili sekolah mereka. Tentu Jack sempat protes namun akhirnya ia menikmati menjadi tokoh Prabu Kelana Sewandana dalam pertunjukan reog yang unik itu. 

Friday, November 24, 2023

Echoes of Resilience: Palestinians Poets and Writers Amidst War- A Search for Hope and Healing


I read Mosab Abu Toha's Instagram post. Then I did what I thought I could do after reading it. A heartfelt cry for Palestine, here was his message on his post:

Please save this poem, recite to the people around you and tell them what happened to my home, and the homes of so many people? Tell them some families were buried under the rubble.

What is Home?

poetry by : Mosab Abu Toha

What is home:

it is the shade of trees on my way to school before they were uprooted

it is my grandparents' black-and-white wedding photo before the walls is crumbled

it is my uncles' prayer rug, where dozens of ants slept on wintry nights, before it was looted and put in a museum

it is the oven of my mother used to bake bread and roast chicken before a bomb reduced our house to ashes

it is the cafe where I watched football matches and played____

My child stops me: Can a four letter word hold all of these?


Mosab Abu Toha is a Palestinian poet from Gaza. He reportedly was taken into custody by Israel. But now Alhamdulillah, he is freed and reunited with his family. May other Palestinian who were separated also be reunited with their families. May Allah grant them with sabr, Insya Allah. 

Here other beautiful poetry by Ghassan Kanafani, a Palestinian author and politician who was assassinated by Mossad in July 1972 :

I wish children didn't die. 

I wish they would be temporarily elevated to the skies until the war ends.

Then they would return home safe, 

and when their parents would ask them: "Where were you?" 

they would say: "We were playing in the clouds"

#Don't stop talking about Palestine

Postingan ini sebagai satu langkah kecil untuk membela Palestina. Semoga Allah memberi mereka kesabaran, dan bagi para syahid... berbahagialah, hari raya kalian kini selamanya. Bagi anak-anak yang menjadi korban, bermainlah di surgaNya, kini telah hilang rasa sakit, telah tenang tubuh kalian dari gemetar takut akibat bom. Berbahagialah, berbahagialah...

Thursday, November 23, 2023

Apakah Masih Ada Orang Ngeblog di 2024?

Terakhir saya mendongeng di blog ini adalah pada tahun 2015 lewat postingan cerpen Aroma Ibu yang kala itu saya ikutkan pada event Storial.co, sebuah platform menulis yang sayangnya sudah tutup permanen. Dan sekarang setelah 8 tahun saya kembali ngeblog. Mengapa?

Mengapa masih mau ngeblog ketika justru banyak orang mulai meninggalkan dunia blog untuk migrasi menjadi Youtuber atau Tiktoker? Bahkan ada ulasan artikel mengenai alasan-alasan mengapa sebaiknya berhenti menulis blog. Blog sudah mati. Sudah tiada, sudah innalillah! Dan beberapa bahasan betapa sudah tidak zamannya lagi nulis blog. Artikel-artikel itu cukup membuat down dan pesimis.

Tapi hei! saya tentu tidak akan berhenti pada satu artikel. Tulisan blogger senior sekaligus penulis cerita anak Dewi Rieka ini jadi motivasi untuk kembali nulis blog. Tak cukup satu, penyemangat lain dari blogwalking ke tulisan di blog Mama Dudu juga membuat semangat kembali menyala. Bahkan beberapa artikel bertebaran di medium dengan bahasan betapa ngeblog di 2024 masih memiliki potensi dan peluang yang bagus untuk bersinar.

Jika tujuan ngeblog untuk mendapat penghasilan lewat google adsense mungkin memang akan butuh effort yang extra. Hal ini karena perlu memenuhi persyaratan adsense dan kudu juga menghadapi persaingan dengan media besar.Tentunya, media media ini sudah punya juru kunci dan dukun SEO yang mahir. Lalu semua itu jika dibandingkan dengan pemula yang baru netes, ya you know la… Tidak salah juga sih jika dalam artikel yang saya baca itu memberikan saran untuk jangan ngeblog.

Tapi kenapa malah lanjut ngeblog? kenapa malah beberes di blog ini dan buat postingan-postingan baru? Alasannya? Karena saya suka nulis. Blog ini telah jadi teman buang kata sejak 2010. Sebenarnya banyak tulisan amit-amit yang saya umpetin lagi ke draft, hehehe… malu aja itu tulisan kan lahir dari zaman muda bin labil bin lebay. Jadi, biarkan saja mereka tenang di dalam draft. Tanpa sinaran publikasi hihi.

Saya memang dan mungkin akan selalu menyukai menulis. Saat memutuskan untuk kembali ngeblog, saya sempat bertanya pada google dengan kata kunci ini

Apa blogspot masih ada?

Apa orang masih akan ngeblog di tahun 2024?

Jujur, selama rentang waktu 8 tahun saya memang tidak menulis lagi di blog ini. Jadi saya khawatir jika Blogspot tutup atau tergantikan dengan platform lain. Tapi syukurlah, blogspot masih ada. Masih aktif.

Semangat itu menyala kembali, jikapun blogspot sudah tidak ada saya sempat ingin memulai dari awal semuanya, membuat blog baru di platform lain. Tapi karena ternyata blogspot masih ada ya, lanjut saja dengan blog pendongeng kata ini.

Pengalaman Ikut Kelas Ngeblog Pemula #5 oleh Wulan Kenanga

Monday, November 20, 2023

Novel Di Tanah Lada: Membaca Sang Pemenang II Lomba Novel DKJ 2014

Semasa kuliah di Mataram, saya membeli novel Tanah Tabu yang ditulis Anindita Siswanto Thayf. Saya memutuskan untuk membeli novel dengan cover anak kecil bergaun kumal itu karena tertulis sebagai Pemenang 1 pada Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2008. Pikir saya kala itu, dengan membaca Tanah Tabu saya akan tahu seperti apa sih novel berkualitas yang berhasil melewati penilaian dewan juri DKJ. Setelah membacanya, saya lumayan paham mengapa, hehe.

Serupa dengan alasan membeli novel Tanah Tabu, ketika melihat novel Di Tanah Lada tersedia di iPusnas maka otomatis langsung masuk rak pinjaman. Nama penulisnya yang unik sebenarnya telah lebih dulu saya kenali sejak membaca seri Fantasteen berjudul Teru-Teru Bozu dan Ghost Dormitory Sydney, Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie atau lebih mudah bagi saya mengingatnya sebagai Ziggy Z.

Ada beberapa kesamaan yang saya sadari pada kedua novel ini. Pertama, judulnya sama-sama memilih kata Tanah. Satunya Tanah Tabu, dan satunya lagi Tanah Lada. Kedua, tokoh yang dipilih sebagai penutur dan sudut pandang (POV) cerita sama-sama anak kecil. Pada Tanah Tabu, tokoh Leksi mewakili cerita tentang tanah Papua, sedangkan sosok Ava pada novel Di Tanah Lada menceritakan konflik dalam keluarga, atau dalam pandangan saya ini tentang KDRT.

Gaya bertutur Ziggy dalam novel ini terbilang unik karena menggunakan gaya berceloteh anak-anak yang polos dan kadang mirip seperti meracau. Tokoh Ava yang kemudian saya tahu bernama Salva adalah bocah berumur 6 tahun yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dari sang hantu. Nama lain hantu inilah yang membuat saya miris. Ava berujar pendek akan ketakutannya pada hantu.

Nama hantunya Papa.

Hal menyedihkan lainnya dalam novel ini adalah ketika Ava bercerita bahwa sang ayah awalnya ingin memberikan dia nama Saliva yang berarti ludah. Kreatifitas papanya saya rasa agak sesat disini. Saya rasa kita bisa membayangkan seperti apa karakter seseorang yang memilih kata ludah untuk menamai anaknya. Tapi syukurlah akhirnya ia diberi nama Salva yang berarti penyelamat. Rentetan celoteh atau saya sebut sebagai racauan tokoh Ava menggambarkan trauma akan perlakuan sang papa, kekerasan verbal, juga kekerasan fisik.

Kesedihan berbalut rasa geli saya rasakan ketika membaca dialog Ava dengan tokoh P yang menjadi temannya.

Sunday, November 19, 2023

Review Buku Cerita Anak Bilingual di iPusnas : Satu Kaki Teddy


Dunia Teddy yang ceria berubah sesaat setelah membuka matanya di Rumah Sakit. Sebuah kecelakaan tak hanya merenggut senyum dan hatinya. Kini fisiknya tak lagi sempurna karena ia telah kehilangan satu kaki. Hari-harinya berganti suram dan sepi. Kedua kakak perempuannya kehabisan akal untuk mencoba mengembalikan senyum ceria Teddy.

Tak sampai di sana, kunjungan teman sekelas bersama gurunya juga tak membuat Teddy mau membuka hatinya. Ia memilih menutup dan mengunci pintu kamar. Rasa malu dan tidak percaya diri memenuhi relung jiwanya. 

Suatu hari Ayah, Ibu dan kedua kakaknya mengajak teddy untuk pergi piknik. Walaupun sebenarnya Teddy ingin ikut, ia terpaksa menolak ajakan keluarganya. Mengapa? Tak lain karena Teddy malu keluar rumah dengan keadaannya yang berkaki satu.

Sang Ayah yang paham kondisi Teddy mencoba cara lain untuk mencairkan hati anaknya. Ia meminta bantuan seorang sahabat yang bernama Paman George untuk menemani Teddy di rumah selama mereka piknik.

Ajaibnya, setelah bertemu Paman George Teddy berubah. Ia kembali menemukan senyumnya yang hilang. Warna dalam hidupnya kembali seiring harapan yang bersinar di hatinya. Apa yang dibawa Paman George? Mengapa sosoknya mampu mencairkan kebekuan hati Teddy dan mengembalikan harapan hidupnya? Jawaban-jawaban yang ada dalam buku ini memberi rasa haru kepada pembaca.

Kasih sayang dan harapan adalah hal yang dibutuhkan anak untuk melewati kisah hidupnya. setiap anak memiliki kisah dan perjalanan yang istimewa. Kekecewaan, kemalangan, keajaiban pun kebahagiaan mewarnai tumbuh kembangnya. Selama masa-masa itu orang dewasa diharapkan memiliki pengertian dan rasa sabar untuk dapat membimbing anak melalui hari-harinya.Karena kadang perasaan mereka yang sedih bukan hanya disebabkan masalah kecil serupa ingin beli jajan atau es krim. Anak-anak selayaknya orang dewasa bisa jadi diuji dengan masalah yang lebih berat. Kepada siapa mereka akan bergantung dan meminta hangat pelukan jika bukan orang tua (orang dewasa). 

Penggunaan dua bahasa dalam tuturan buku ini memberi manfaat ekstra untuk anak. Contohnya anak akan memiliki wawasan tentang budaya lain. Di samping itu, mengetahui bahasa asing membuka peluang lebih di masa depan. Tak sampai di sana, buku dengan ilustrasi penuh warna ini bukan hanya memberi pesan kepada anak-anak untuk tetap memiliki harapan dalam menghadapi masalah hidup. Namun juga sebuah alarm bagi orang dewasa agar selalu mencoba berbagai cara paling cinta untuk mengobati rasa sedih dan luka di hati seorang anak. Seperti pesan akhir dalam buku ini:

selama cinta dan harapan selalu ada, 

semuanya bisa dilalui dengan lebih mudah 

Tentang Buku

Judul        : Satu Kaki Teddy
Penulis     : Watiek Ideo dan Margaretta Devi
Penerbi    : BIP (PT. Bhuana Ilmu Populer)
Bahasa    : Bilingual (English-Indonesia)

Saturday, November 18, 2023

Dengan iPusnas, Mendongeng Sebelum Tidur Menjadi Lebih Mudah

Ketika saya mencoba mengingat masa kecil, salah satu hal paling membekas adalah kenangan dimana ibu saya bercerita sebelum tidur. Contohnya cerita rakyat suku Sasak semacam Tegodek-Godek Kance Tetuntel-Tuntel atau Putri Nyale. Kadang ibu juga bercerita tentang dongeng karangan beliau sendiri. Tak hanya mendongeng, ibu juga sering membawa buku cerita untuk saya sepulang bekerja. 

Salah satu buku cerita yang saya baca berulang-ulang sampai ingat betul penulisnya adalah buku dengan tokoh Dodo yang ditulis bapak Lindung Ratwiawan. Saya menyukainya karena menurut saya kala itu ceritanya lucu dan membuat saya sering terbahak.  Di lain waktu Majalah anak semacam Bobo, Aku Anak Sholeh dan Majalah Ino menjadi bestie saya di rumah. Masih kuat di ingatan betapa senangnya ketika mendapat edisi Buku Kumpulan Dongeng Bobo yang isinya dongeng semua dengan ilustrasi yang menarik. Rasa happy-nya masih terasa sampai sekarang, hehe.

Beranjak tua, ya.. maksudnya dewasa lah kesukaan saya terhadap buku cerita anak-anak masih ada. Bahkan terbersit ingin jadi ilustrator dan penulis buku anak, haha. Buku-buku itu unyu dengan ilustrasi keren yang  bikin gemes, uhuk.

Baca Gratis Buku dan Novel di iPusnas

Sekedar bernostalgia atau mendongeng untuk the bocil sebelum tidur membuat saya sering berkunjung ke iPusnas. O ya, iPusnas merupakan Perpustakaan Digital Nasional dengan ribuan koleksi buku yang dapat diakses gratis. Saya ulang, GRATIS. 

Mau cari buku cerita anak? buanyak! Maunya yang bilingual? Ada sayang, ada! Bahkan buku kumpulan dongeng Bobo yang saya sebutkan di atas juga tersedia di iPusnas. 

Cara Membaca Buku dan Novel Gratis di iPusnas

Friday, November 17, 2023

Rekomendasi Buku Cerita Berbahasa Sasak, Mbojo dan Samawa untuk Program Kamis Budaya Di Sekolah


Setiap Kamis para pelajar dan pegawai di lingkungan kabupaten Lombok Timur akan terlihat menggunakan pakaian adat Sasak, yakni baju lambung bagi wanita dan slewoq (kain tenun khas sasak) yang dipadukan ikat kepala yang disebut sapuq bagi laki-laki. Hal ini umum terlihat semenjak diberlakukannya Surat Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor 188.45/529/ORG/2019 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.

Untuk mendukung program yang ditujukan untuk meningkatkan kearifan lokal dan mencintai budaya sasak ini maka beberapa sekolah juga mengusung literasi budaya dengan menampilkan pentas atau pertunjukan kecil di lingkup sekolah. Kegiatannya beragam, ada yang menampilkan kemampuan bewaran (bercerita) mengenai cerita rakyat,  membaca lelakaq (pantun berbahasa sasak), tari kreasi dengan iringan lagu daerah, hingga unjuk kemampuan begolohan/bebanyolan (semacam stand up comedy) yang juga menjadi salah satu mata lomba dalam festival Tunas Bahasa Ibu 2023. Kegiatan-kegiatan tersebut juga menjadi ajang pencarian bakat bagi sekolah sekaligus melatih kemampuan anak untuk tampil di depan publik. Program ini nampaknya berbuah manis, sejumlah 22 penghargaan pada Festival Tunas Bahasa Ibu 2023 berhasil diraih oleh perwakilan Lombok Timur. 

Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan upaya pemerintah untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal di tengah gempuran budaya asing yang masuk melalui arus globalisasi. Para siswa yang secara kontinu terlibat pada kegiatan budaya diharapkan menjadi generasi global yang tetap mengenali dan cinta pada budaya sendiri.

Download dan Baca Online Buku Cerita Anak Berbahasa Sasak


Untuk mendukung kegiatan literasi sekolah bertema budaya lokal Sasak ini, saya mendapati bahwa Kantor Bahasa NTB memiliki koleksi bacaan cerita anak berbahasa sasak yang dapat di download di sini. Tak hanya bacaan berbahasa sasak, koleksinya juga tersedia dalam bahasa suku NTB lainnya yakni suku Mbojo dan Samawa. Bahkan tersedia versi terjemahan bahasa Indonesia yang akan sangat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi mereka. Kendati belum terlalu banyak koleksi buku, namun beberapa di antaranya saya rasa bisa dijadikan sebagai referensi dan media belajar para siswa. Semangat membaca, semangat berkarya!