Sunday, November 19, 2023

Review Buku Cerita Anak Bilingual di iPusnas : Satu Kaki Teddy


Dunia Teddy yang ceria berubah sesaat setelah membuka matanya di Rumah Sakit. Sebuah kecelakaan tak hanya merenggut senyum dan hatinya. Kini fisiknya tak lagi sempurna karena ia telah kehilangan satu kaki. Hari-harinya berganti suram dan sepi. Kedua kakak perempuannya kehabisan akal untuk mencoba mengembalikan senyum ceria Teddy.

Tak sampai di sana, kunjungan teman sekelas bersama gurunya juga tak membuat Teddy mau membuka hatinya. Ia memilih menutup dan mengunci pintu kamar. Rasa malu dan tidak percaya diri memenuhi relung jiwanya. 

Suatu hari Ayah, Ibu dan kedua kakaknya mengajak teddy untuk pergi piknik. Walaupun sebenarnya Teddy ingin ikut, ia terpaksa menolak ajakan keluarganya. Mengapa? Tak lain karena Teddy malu keluar rumah dengan keadaannya yang berkaki satu.

Sang Ayah yang paham kondisi Teddy mencoba cara lain untuk mencairkan hati anaknya. Ia meminta bantuan seorang sahabat yang bernama Paman George untuk menemani Teddy di rumah selama mereka piknik.

Ajaibnya, setelah bertemu Paman George Teddy berubah. Ia kembali menemukan senyumnya yang hilang. Warna dalam hidupnya kembali seiring harapan yang bersinar di hatinya. Apa yang dibawa Paman George? Mengapa sosoknya mampu mencairkan kebekuan hati Teddy dan mengembalikan harapan hidupnya? Jawaban-jawaban yang ada dalam buku ini memberi rasa haru kepada pembaca.

Kasih sayang dan harapan adalah hal yang dibutuhkan anak untuk melewati kisah hidupnya. setiap anak memiliki kisah dan perjalanan yang istimewa. Kekecewaan, kemalangan, keajaiban pun kebahagiaan mewarnai tumbuh kembangnya. Selama masa-masa itu orang dewasa diharapkan memiliki pengertian dan rasa sabar untuk dapat membimbing anak melalui hari-harinya.Karena kadang perasaan mereka yang sedih bukan hanya disebabkan masalah kecil serupa ingin beli jajan atau es krim. Anak-anak selayaknya orang dewasa bisa jadi diuji dengan masalah yang lebih berat. Kepada siapa mereka akan bergantung dan meminta hangat pelukan jika bukan orang tua (orang dewasa). 

Penggunaan dua bahasa dalam tuturan buku ini memberi manfaat ekstra untuk anak. Contohnya anak akan memiliki wawasan tentang budaya lain. Di samping itu, mengetahui bahasa asing membuka peluang lebih di masa depan. Tak sampai di sana, buku dengan ilustrasi penuh warna ini bukan hanya memberi pesan kepada anak-anak untuk tetap memiliki harapan dalam menghadapi masalah hidup. Namun juga sebuah alarm bagi orang dewasa agar selalu mencoba berbagai cara paling cinta untuk mengobati rasa sedih dan luka di hati seorang anak. Seperti pesan akhir dalam buku ini:

selama cinta dan harapan selalu ada, 

semuanya bisa dilalui dengan lebih mudah 

Tentang Buku

Judul        : Satu Kaki Teddy
Penulis     : Watiek Ideo dan Margaretta Devi
Penerbi    : BIP (PT. Bhuana Ilmu Populer)
Bahasa    : Bilingual (English-Indonesia)

No comments:

Post a Comment