Friday, April 2, 2010

Penilaian Project


1. Pengertian

Projek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode / waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Karena dalam pelaksanaannya projek bersumber pada data primer / skunder, evaluasi hasil, dan kerjasama dengan pihak lain, projek merupakan suatu sarana yang penting untuk menilai kemampuan umum dalam semua bidang. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi.

Dalam kurikulum, hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proses suatu projek, misalnya pada saat:
• Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi
• Bekerja dalam tim
• Arahan diri

Selain itu, hasil belajar ada yang lebih sesuai apabila dinilai pada produk suatu projek, misalnya pada saat:
• Mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi
• Menganalisis dan menginterpretasikan data
• Mengomunikasikan hasil
Karena keterampilan dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan informasi adalah hal umum yang sangat penting, penilaian projek dapat dilakukan pada semua level pendidikan.

2. Konteks dan Tujuan Penilaian Projek
Di kelas, guru mungkin menekankan penilaian projek pada prosesnya dan menggunakannya sebagai srana untuk mengembangkan dan memontor keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki, dan menganalisis projek. Dalam konteks ini, siswa dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan pada suatu topic, mepormulasikan pertanyaan, dan menyelidiki topic tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudia dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam hal bekerja independent atau kelompok.

Guru juga dapat menggunakan produk suatu projek untuk menilai kemempuan siswa dalam mengkomunikasikan temuan-temuan dengan bentuk yang tepat dan dalam hal mempresentasikan hasil melalui display visual dan laporan tertulis.

Apabila projek digunakan pada penilaian sumatif, focus biasanya terletak pada produknya. Criteria penilaian untuk laporan penelitian geografi pada akhir semester, misalnya, meliputi, pengaplikasian ide geografi yang tepat, mengintegrasikan temuan, pengintegrasian tekhnik presentasi dan penggunaan konvensi penulisan laporan.

Perbedaan penilaian projek di atas lebih mudah digambarkan pada dimensi “tujuan” berikut. Biasanya, semakin besar resiko suatu situasi, penilaian akan menekankan pada produk (laporan). Penilaian projek sumatif berada pada sisi kanan, sedangkan pada sisi kiri adalah penilaian projek pormatif dan diagnostik.

Berbedanya konteks tersebut mengakibatkan berbedanya pula struktur projek. Disati sisi siswa dapat memilih sendiri topiknya, mencari sumber data, dan menentukan format laporannya. Disisi lain, topic telah ditetapkan, metode pengumpulan data dispesifikasikan, dan bentuk laporan juga telah ditentukan. Umumnya, semakin tinggi resiko suatu situasi, semakin ketat spesifikasi projeknya, untuk meyakinkan bahwa semua siswa melakukan investigasi yang sama.

3. Perencanaan Penilaian Projek
Dalam perencanaan penilaian projek terdapat tiga hal yang perlu dipertimbangkan:

a. Kemampuan pengelolaan
• Jika siswa diberikan kebebasan yang luas, mereka akan mendapatkan kesulitan dalam memilih topik yang tepat. Mereka mungkin memilih topik yang terlalu luas sehingga sedikit informasi yang dapa ditemukan. Mereka mungkin juga kurang tepat untuk memperkirakan waktu pengumpulan data dan penulisan laporan.

b. Relevansi
• Guru harus mempertimbangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman pada pembelajaran agar projek dapat dijadikan sebagai sumber bukti.

c. Keaslian
• Guru perlu mempertimbangkan seberapa besar petunjuk atau dukungan yang telah diberikan pada siswa.

4. Judging Projek
a. Metode judgement
Proyek dapat dinilai secara holistik maupun analitik pada proses maupun produknya. Secara holistik, nilai tunggal mencerminkan kesan umum, sedangkan secara analitik, nilai diberikan pada beberapa aspek.

b. Keterbandingan judgement
Di kelas, keterbandingan nilai projek tidakalah begitu penting. Akan tetapi, guru harus tetap yakin bahwa nilainya dapat dimengerti siswa. Pada situasi yang beresiko tinggi, nilai diberikan oleh penilai yang berbeda. Kekonsistensian nilai perlu diperhatikan. Bila siswa dapat memilih topik yang berbeda, maka standar penilaian pada topik uang berbeda tersebut harus dispesifikasikan.

5. Estimasi dan Pelaporan Prestasi
Penilaian proyek merupakan salah satu bukti nilai untuk ditempatkan pada peta kemajuan belajar siswa. Nilainya dapat dilakukan secara subjektif maupun objektif.

• Secara subjektif : Bila hal ini dilakukan, bukti nilai yang tersedia dapat menunjukkan hubungan yang lemah pada peta kemajuan belajar.
• Secara objektif : lokasi siswa pada peta kemajuan belajar dapat ditempatkan relative dengan tepat.

Dalam pembelajaran, projek dinilai pada berbagai konteks untuk berbagai tujuan, dari penilaian pormatif dan diagnostic berupa tugas bersama hingga penilaian sumatif berupa penilaian individu. Disamping itu, melalui projek juga dapat dilakukan penilaian terhadap keterampilan tertentu maupun pemgetahuan didalam konteks yang memerlukan aplikasi dari keterampilan yang lebih umum (proses dari projek dan produk akhir), seperti : perencanaan dan organisasi dari suatu investigasi, bekerja dalam kelompok, penyelesaian masalah, evaluasi terhadap temuan yang signifikan, dan arahan diri. Adapun manfaat dari kerja projek adalah untuk menilai kemampuan siswa pada waktu melakukan kerja indiviu maupun kerja kelompok, kemampuan dalam mengatur / mengorganisasikan waktu dan kemampuan untuk merancang tugas secara berurutan.

Fokus pembicaraan pada sekmen ini lebih ditekankan pada cara-cara penilaian proses keterampilan dari suatu projek yang sifatnya lebih umum, yaitu : perencanaan penilaian (planning assessments), membuat spesifikasi proses dari suatu projek, judging dan pencatatan ( judging and recording), dan mengestimasi serta melaporkan prestasi / pencapaian (estimating and reporting achievement).

1. Perencanaan Penilaian
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru pada waktu merencanakan penilaian proses dari projek adalah : adanya kesesuaian antara pengetahuan, jenis keterampilan, dan pemahaman atau tujuan pembelajaran dalam kurikulum dengan aktivitas-aktivitas projek. Aktivitas inilah yang dijadikan sebagai bukti terhadap pencapaian pembelajaran. Agar aktivitas proyek benar-benar valid maka diperlukan kemampuan guru dalam pengelolaan projek. Dengan kata lain, siswa tidak diberi kebebasan mutlak misalnya untuk pemilihan topik.

2. Pembuatan Spesifikasi Suatu Projek
Beberapa strategi yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa membuat perencanaan yang efektif guna menyelesaikan kerja projek :

a. Pemilihan topik, dilakukan berdasarkan buku petunjuk yang dibuat guru agar siswa dapat memilih topik yang sesuai. Sebagai konsekuensinya keterampilan yang diinvestigasi dapat berguna.
b. Pembuatan map/diagram terhadap topik yang akan diinvestigasi, konsep ini bertujuan untuk memudahkan siswa untuk melihat hubungan antara ide atau topik yang diinvestigas. Diagram ini merupakan representasi visual dari hubungan konseptual yang sangat bermanfaat dalam perencanaan projek. Manfaatnya antara lain memfokuskan siswa pada area yang dieksplorasi, menilai proses perencanaan siswa.
c. Pembuatan rincian dalam tahapan proses, guru memberikan lembaran strategi projek kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat membuat kerangka proposal projek beserta strategi kerjanya sehingga siswa dapat memfokuskan terhadap tahapan-tahapan proses penelitian sebelum memulai penelitian sedangkan guru dapat menilai siswa dari cara membuat perencanaan projeknya.
d. Monitoring terhadap kerja projek, ada beberapa metode untuk memonitoring yang berguna bagi guru untuk menilai keterampilan pengamatan umum siswa antara lain :
• Memberikan jadwal tanggal terhadap masing-masing tahapan projek
• Memeberikan lembar kemajuan kerja yang jika dapat diselesaikan oleh siswa maka menjadi bukti bagi siswa yang telah menyelesaikan tahapan proses.

3. Judging dan Pencatatan
Mutu dan manfaat informasi yang diperoleh dari pengamatan kerja siswa dapat diperbaiki oleh guru dengan cara memfokuskan pengamatan pada hasil pembelajaran yang penting atau dengan car mencatat pengamatan secara sistematik menggunakan checklist. Informasi tersebut dapat diperoleh guru melalui bebrapa car sebagai berikut :

a. Penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri, pada metod penilaian ini guru dapat memberikan format penilaian berupa skala penjenjangan analitik.
b. Penilaian antar kelompok siswa
c. Penilaian dilakukan oleh guru antara lain lembar log, checklist pengamatan, petunjuk penilaian holistik dan analitik untuk menilai performa projek, mereview jurnal siswa dan catatan anekdot.

4. Estimasi dan Pelaporan Prestasi
Informasi mengenai keterampilan umum siswa dapat diperoleh melalui hasil pengamatan proses projek selanujtnya dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat prestasi siswa atau untuk memonitoring kemajuannya. Dalam kaitannya dengan monitoring ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru antara lain :

a. Membuat perkiraan yang seimbang
Proses estimasi tingkat prestasi siswa dalam pembelajran dapat dilakukan secara langsung apabila pengamatan dan perkiraan kerja projek mengukur keluaran dan tahapan yang terdapat pada daftar kemajuan siswa. Proses estimasi ini dapat dilakukan berdasrkan tingkat prestasi siswa secara keseluruhan.
b. Mengkombinasikan bukti projek dan bukti lainnya
Cara ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh terhadap tinykat prestasi siswa dalam bidang tertentu. Penggabungan bukti-bukti dari bebrapa kerja projek sangat dimungkinkan oleh banyaknya keterampilan projek yang terdapat didalam bidang pembelajar
c. Memonitor perkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran
Apabila pendekatan keterampilan proses diterapkan maka keterampilan lain seperti mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi dapat digunakan sebagai sumber bukti mengenai kemampuan siswa dalam hal tersebut.

1. Perencanaan Penilaian
Projek yang digunakan untuk memonitor kemajuan siswa dalam hal pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya mengenai materi pembelajaran harus sesuai dengan target kurikulum. Adapun bukti pencapaian diantaranya dapat dilihat melalui bukti pencapaian diantaranya dapat dilihat melalui kemampuan pengelolaan projek yang mencakup spesifikasi : stuktur projek, presentasi laporan, dan laporan siswa mengenai materi khusus dari subjeknya.
Apabila struktur projek terlalu luas sehingga siswa memiliki hak otonom yang luas untuk menentukan strukturnya sendiri, mereka akan mengalami kesulitan dalam mendefinisikan topik yang sesuai, mendapatkan informasi, atau dalam menyelesaikan projek dalam waktu yang terbatas.

2. Pembuatan spesifikasi Produk Akhir Suatu Projek
Beberapa prosedur sistematik yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai projek sebagai suatu sumber bukti mengenai produk antara lain :

a. Batasan Pengumpulan Data, dalam hal ini guru berperan dalam membatasinya sehingga memungkinkan siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada kerja projek sekaligus dapat membantu guru dalam menilai keterampilan tertentu siswa sesuai target kurikulum.
b. Pemberian Petunjuk Mengenai Presentasi Projek, didalam petunjuk ini biasanya sudah terdapat komponen-komponen laporan untuk presentasi beserta display gambar/diagram.
c. Pengkomunikasian Kriteria Penilaian Kepada Siswa, komunikasi ini memungkinkan siswa untuk memfokuskan perhatiannya pada projek sehingga dapat meningkatkan nilai projek sebagai suatu sumber bukti mengenai kemampuan siswa untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisa dan menginterpreatsikan data dan mempresenrtsikan hasil secra efektif.
d. Permintaan persetujuan mengenai asistensi, projek seringkali melibatkan keluarga, guru, dan anggota masyarakat lainnya sehingga untuk mendapatkan penilaian yang valid mengenai prestasi siswa diperlukan bukti yang menyatakan bahwa laporan tersebut murni hasil kerja siswa yang bersangkutan.

3. Judging dan Pencatatan
Ada tiga cara yang umum digunakan oleh guru dalam memprediksi dan mencatat mutu dari laporan projek yaitu :

a. Penjenjangan holistik, berdasarkan pada sekumpulan katagori berjenjang yang memungkinkan penilaian mutu laporan projek secara keseluruhan. Dalam hal ini, guru biasanya memberikan format self-assesment kepada siswa.
b. Penjenjangan terhadap sejumlah aspek dari projek, dalam hal ini guru membuat prediksi terhadap kriteria tertentu yang dapat disertai beberapa pertanyan dan bukti-bukti prestasi siswa dengan tujuan meningkatkan realibilitas prediksi guru terhadap kerja siswa.
Pencatatan features projek (analytic checklisting)
c. dalam hal ini ada tidak adanya features projek dicatat oleh guru. Skala penjenjangan ini digunakan untuk menilai presentasi poster dari suatu projek lintas kurikulum (peer assessment).
Informasi mengenai tingkat prestasi siswa pada target pembelajaran tertentu dapat diperoleh melalui projek. Manfaat projek sebagai sumber informasi dapat ditingkatkan melalui perencanaan secara hati-hati serta melalui desain tabel pencatatan yang hati-hati. Untuk keperluan ini; ada tiga metode yang berbeda, yaitu : ‘holistic rating’, ‘analytic ratings’, dan ‘analytic checklists’.

4. Hal-Hal yang Berkaitan dengan Komparabilitas
Penting sekali untuk diketahui bahwa projek dapat dibandingkan antar siswa, penilai, dan sekolah ke sekolah. Pada projek dengan setting yang tinggi, penilaian kerja projek dapat mempengaruhi pendaftaran pada mata pelajaran tertentu, penerimaan beasiswa, pemberian sertifikat. Dalam hal ini komparabilitas antar siswa dan penilai sangat diharapkan.

Untuk keperluan komparabilitas, beberapa hal perlu mendapat pertimbangan yaitu:
a. perencanaan penilaian projek (planing project assessments) yang meliputi spesifikasi parameter projek (topik, jadwal, bahan, dll).
b. Prediksi projek (judging project) yang meliputi pertimbangan mengenai spesifikasi kriteria, realibilitas antar-rater, dan autentik
c. Meringkas dan melaporkan prestasi yang meliputi pertimbangan dalam hal obyektifitas.



KESIMPULAN
Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Peserta didik dapat melakukan penelitian melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data, serta pelaporan hasil kerjanya. Penilaian projek dilaksanakan terhadap persiapan, pelaksanaan, dan hasil. Melalui projek dapat dilakukan penilaian terhadap keterampilan tertentu maupun pengetahuan di dalam konetks yang memerlukan aplikasi dari keterampilan yang lebih umum (proses dari projek dan produk akhir). Kerja projek digunakan oleh guru untuk menilai rentang outcomes yang lebar. Beberapa diantaranya digunakan untuk menilai siswa pada waktu melakukan kerja dan kerja projek lainnya paling baik digunakan untuk menilai produk akhirnya.

No comments:

Post a Comment