Wednesday, August 1, 2012

Kelainan Genetis pada Pribadi Pesimis

Ada tiga macam ketakutan kata Paul Arden seorang motivator asal Inggris. Ketiga macam ketakutan ini yang sering menjadi halangan kesuksesan seseorang.  Yang pertama adalah takut gagal. ini alamat kita gak akan pernah mau memulai. bawaannya parno terus  . Kedua adalah takut malu. kalo yang ini biang kerok kita jadi nunda belajar. baru ngelangkah, sisi negatif bilang "jangan, nanti malu-maluin!"  walhasil level kita bakal gitu-gitu aja. nah, ketakutan ketiga menurut saya adalah yang paling sering kita temui, yakni takut omongan orang! 

Iya juga se, kita emang idupnya gak sendiri. kita selalu berada dalam lingkaran sekelompok orang yang disebut lingkungan. mau gak mau akan ada juga yang pro atau kontra dengan apa yang kita lakuin. but, masalahnya adalah dengan kesadaran teori pro-kontra maka kita gak bakal mungkin bisa nyenengin semua orang. 

Jadi inget kata temen salah satu ciri kegagalan adalah bisa menyenangkan semua orang! Waktu itu mase gak ngeh maksudnya apaan. tapi ini mungkin nyambung dengan bahasan kita. sebagai manusia tentunya kita selalu butuh apresiasi atawa dukungan. tapi seringkali kita memamng fokus pada omongan orang yang rada ngejatuhin dan lupa kalau ada orang-orang yang setia ngasi support.  Efeknya bisa jadi buat kita down. merasa gagal, kecewa dan buat cahaya ide meredup. kalau uda gini bejimane??
Pertama kita perlu sadar bahwa di sekitar kita memang ada saja orang yang kerjaannya menanggapi sesuatu dari segi negatifnya. Idupnya always mendung dan burem. Jadi secara otomatis dia ngasinya juga hawa horor.

Hasil ngintip majalah Ummi yang No 12 edisi April 2011. saya menemukan bahwa ada penelitian dari Universitas Michigan yang menyebutkan bahwa individu dengan kepribadian pesimis memang memiliki kelainan genetis dengan orang pada umumnya.  perbedaan ini ada pada protein Neuropeptide Y (NPY) yang ada pada DNA. model orang seperti ini rawan akan gangguan psikologis seperti depresi, dan bahkan jarang bisa ngucap syukur atas apa yang telah dimiliki. itulah sebabnya kepribadiannya menjadi orang yang jarang merasa bahagia. Surem terus!  (T.T)

Nah lho.. mau denger omongan negatif dari orang depresi? jawaban ada di tangan kita sendiri. :D
Kalau memang ada serangan coment negatif, kita memang mesti introspeksi. Sebenernya kita di jalan yang bener atawa nggak. Kalau emang kita salah ya monggo segera balik lagi jadi bener. Istilahnya cari yang the best la bagi diri kita, orang lain, papa-mama, adik-akak, pacar, suami, anak.. nasional or sekalian go internasional!! tentyunya dalam kebaikan yak! 

Met Puasa ^^

No comments:

Post a Comment